Ciri Gaya Ruangan Skandinavia

Gaya ruangan Skandinavia cenderung minimalis menggabungkan fungsi dan estetika.

Biasanya, gaya ruangan Skandinavia tidak terlalu memakai dekorasi yang berlebihan.

Gaya ruangan ini menggunakan barang sedikit dan menghilangkan perabotan yang tidak perlu..

Mengutip buku Desain Interior “WOW”, warna ala Skandinavia yang paling sering digunakan netral dan monokromatik.

Warna yang termasuk dalam kelompok netral dan monokromatik di antaranya adalah putih, abu-abu, pink, krem, hitam, dan cokelat.

Gaya ruangan ini juga menggunakan warna-warna alam, seperti hijau keabu-abuan.

Ini warna populer dalam gaya ruangan Skandinavia.

Gaya ruangan Skandinavia menggunakan bahan-bahan organik dan alami untuk mencerminkan hubungan Skandinavia dan Nordik dengan alam.

Bahan yang sering digunakan adalah kayu.

Namun, kayu ini harus diolah dulu menjadi lebih tipis dan ringan agar sesuai dengan paduan warna netral dan dekorasi yang diaplikasikan dalam ruangan yang memberikan kesan menenangkan dan dipenuhi cahaya.

Gaya Skandinavia bermula dari Selskabet Denmark untuk dekorative kunst yang meluncurkan majalah Skønvirke atau secara harfiah berarti karya anggun pada 1914.

Judul itu kemudian menjadi nama gaya seni dan kerajinan Denmark baru untuk menyaingi tren kontemporer, seperti Art Nouveau yang kerap kali ditujukan hanya untuk elite sosial.

Berbeda dengan Art Nouveau, Skønvirke hadir untuk mempromosikan kerajinan lokal dan desain demokratis yang bisa diakses semua kalangan.

Mengutip buku Design Interior, baru pada awal abad ke-20 gaya ruangan Skandinavia muncul dan berkembang di seluruh lima negara Nordik sejak 1930-an.

Setelah itu, gaya ini pun semakin banyak diaplikasikan dalam setiap ruangan.

Sejak awal 1930-an, para desainer, seperti Alvar Aalto (Finlandia), Arne Jacobsen (Denmark), Josef Frank (Swedia), dan Maija Isola (Finlandia) mulai memproduksi karya.

berjudul Golden Age of Scandinavian Design.

Karya mereka ini terinspirasi dari konsep konstruktivisme, fungsionalisme, dan surealisme.

Namun lahirnya karya itu, gaya Skandinavia masih belum mencapai tingkat kepopuleran..

Baru, ketika Lunning Prize, para desainer Skandinavia itu terkenal oleh khalayak umum pada 1951 hingga 1970.

Saat itu, gaya ruangan Skandinavia menjadi gaya yang paling banyak diaplikasikan oleh sebagian besar orang.

Saat itu pula, sejarah lahirnya gaya Skandinavia menjadi bahan perdebatan ilmiah, pameran, dan agenda pemasaran hunian.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *